Currently, marriage has devaluated. Marriage, divorce, and then remarriage and divorce again have become the game of life. These have caused many couples to take the short-cut when facing problems in marriage. Unfortunately, not few of the divorcees confess that they are Christians. Many people decide separation, divorce and remarriage as solutions of the problem being faced. This is not what God intended when He instituted marriage in the first place. This writing seeks to convey the concept of marriage based on Christian perspective as well as to analyze the problems regarding divorce and remarriage. Furthermore, pastoral ministry steps will be discussed related with the dilemma of pastors’ ministry in handling divorce and remarriage cases while believing that despites of all existing problems, holy marriage is worth continuing to be taught and fought for by every Christian couples. Dewasa ini, pernikahan mengalami devaluasi. Menikah, bercerai, kemudian menikah lagi lalu bercerai lagi seolah merupakan permainan dalam hidup ini. Hal ini membuat banyak pasangan sering mengambil short-cut ketika mengalami masalah dalam pernikahan. Celakanya, tidak sedikit dari mereka yang bercerai mengaku kristen. Banyak orang memutuskan perpisahan, perceraian, dan pernikahan kembali sebagai solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Ini bukanlah yang Allah kehendaki ketika Ia menciptakan pernikahan. Tulisan ini berusaha memaparkan konsep pernikahan berdasarkan perspektif iman Kristen serta menganalisis problematika seputar perceraian dan pernikahan kembali. Selain itu, langkah-langkah pelayanan pastoral akan didiskusikan berkaitan dengan dilema pelayanan hamba Tuhan dalam penanganan kasus perceraian dan pernikahan kembali dengan meyakini bahwa terlepas dari berbagai problematika yang ada, pernikahan yang kudus layak untuk terus ditanamkan dan diperjuangkan oleh setiap pasangan Kristen.